Bahaya Penyakit Orkitis

Apa Yang Menjadi Bahaya Bagi Penyakit Orkitis

Hubungan yang paling umum dengan penyakit ini adalah hubungan seksual yang tidak terlindungi dan gaya hidup seksual yang tidak bermoral. Karena bakteri yang menyebabkan penyakit-penyakit ini terutama ditularkan secara seksual, pasien yang mempertahankan gaya hidup seperti itu akan meningkatkan perkembangan infeksinya.

Kondisi ini lebih umum diantara pasien-pasien yang mempunyai riwayat penyempitan uretra yang memungkinkan akses lebih mudah dari bakteri untuk menginfeksi saluran kemih. Faktor lainnya termasuk penggunaan kateter kemih jangka panjang, pada pria yang tidak disunat dan terkena infeksi baru-baru ini. Namun pada kebanyakan kasus penyebabnya tidak dapat diidentifikasi.

Komplikasi Penyakit Orkitis

• • Atrofi testis yang dapat menyebabkan testis menyusut.
• • Abses skrotum atau jaringan yang terinfeksi dan terisi dengan nanah.
• • Epididimitis yang berulang yang dapat menyebabkan epididymitis berulang.
• • Infertilitas atau kemandulan yang terkadang dapat menyebabkan ketidaksuburan atau produksi testosteron yang tidak memadai (hipogonadisme). Tetapi infertilitas atau kemandulan dan hipogonadisme sangat kecil dan kemungkinan orkitis hanya mempengaruhi testis.
• • Infertilitas atau kemandulan yang terkadang dapat menyebabkannya. Namun infertilitas atau kemandulan sangat kurang mungkin jika hanya mempengaruhi satu testis.

Orkitis Juga Dapat Menyebabkan Masalah Lain Seperti:

Penyebab yang paling umum untuk orkitis akut adalah epididymitis dan kondisi ini kemudian lebih tepatnya disebut epididymo orchitis. Orkitis yang terjadi dengan sendirinya biasanya merupakan gejala sekunder dari gondongan (infeksi virus yang biasanya dimulai di kelenjar ludah). Kondisi ini disebut mumps orchitis yang hanya terjadi pada pria yang telah mengalami pubertas. Ada sebagian orang yang memiliki risiko terbesar untuk terpapar dan terinfeksi penyakit gondong. Gondok sering terjadi, vaksinasi berfungsi untuk melawan gondongan namun bukan suatu jaminan untuk mencegahnya.

• • Penyusutan testis yang terkena (atrofi).
• • Nanah di jaringan yang terinfeksi (abses).
• • Epididymitis yang berulang.
• • Kesuburuan yang terganggu.
• • Infertilitas atau kemandulan (terutama jika buah zakar yang terkena).
• • Infeksi saluran kemih (ISK) yang sering (misal urethritis dan infeksi ginjal).
• • Prostatitis bakteri yang tidak diobati.
• • STD (infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit) bakteri yang tidak diobati.
• • Kateterisasi urine.
• • Hubungan seks tanpa pelindung atau pengaman.
• • Kekebalan tubuh.
• • Obstruksi kandung kemih (misal karena pembesaran prostat atau kelainan uretra).