Apa Itu Ejakulasi Dini

Sperma cepat keluar merupakan gejala dari ejakulasi dini, dimana ejakulasi dini adalah salah satu penyakit yang terjadi pada pria. Setiap pria pernah mengalami ejakulasi dini, jika hal ini terjadi hanya sesekali biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi Anda sangat disarankan untuk menemui dokter jika 50 persen hubungan seksual Anda berakhir dengan ejakulasi dini

>>>mengalami herpes di kelamin? [klik disini berkonsultasi]

 

 

Apa Itu Ejakulasi Dini?

Ejakulasi dini adalah orgasme yang terjadi terlalu cepat di luar keinginan. Hal ini biasanya terjadi dengan rangsangan seksual yang minimal, baik sebelum atau sesaat setelah terjadinya penetrasi seksual. Klimaks yang terlalu cepat dapat juga dialami pada saat masturbasi.

Tanda gejala ejakulasi dini yang dapat dikenali adalah terjadinya ejakulasi sebelum waktu yang diharapkan, atau ketidakmampuan seseorang untuk mencapai klimaks. Ejakulasi yang dialami dapat terjadi pada semua situasi, bahkan pada saat mengalami masturbasi, sehingga hal ini bisa menyebabkan masalah atau stress pada penderitanya.

>>>mengalami ejakulasi dini? [klik disini berkonsultasi]

Apa Penyebab Terjadinya Ejakulasi Dini?

Salah satu penyebab terjadinya ejakulasi dini, dapat disebabkan oleh berbagai faktor psikologis, antara lain:

• • Disebabkan adanya suatu masalah yang terjadi antara Anda bersama pasangan.
• • Stress dapat memicu terjadinya ejakulasi dini.
• • Rasa cemas tidak bisa memuaskan pasangan seksual.
• • Depresi.
• • Adanya pengalaman trauma sejak kecil (misalnya dulu pernah dilecehkan secara seksual atau pernah tertangkap basah pada saat melakukan onani).
• • Sering melakukan onani atau masturbasi ketika masih remaja dengan memaksakan diri untuk ejakulasi dengan cepat.

Ejakulasi dini juga dapat disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan fisik, antara lain adalah:

• • Terjadi gangguan pada kelenjar prostat
• • Disebabkan oleh suatu penyakit yang diderita misalnya diabetes, dan lain-lain.
• • Memiliki penis yang terlalu sensitive sehingga cepat mengalami ejakulasi
• • Gangguan refleks pada sistem yang mengatur terjadinya ejakulasi
• • Radang pada saluran uretra atau prostat
• • Terdapat gangguan kadar neurotransmiter dalam otak
• • Gangguan hormon.

Gejala Ejakulasi Dini

Sebenarnya tidak ada patokan yang pasti mengenai durasi berhubungan seksual, karena hal ini tergantung kepada kepuasan masing-masing pasangan. Sebuah penelitian pernah dilakukan terkait berapa lama hubungan seks sebaiknya berlangsung. Hasilnya, rata-rata waktu bagi pria untuk mencapai ejakulasi setelah melakukan penetrasi adalah sekitar lima setengah menit.

1. Gejala Ejakulasi Dini Primer

Ejakulasi yang selalu atau hampir terjadi saat terjadi penetrasi penis ke vagina atau belum melakukan penetrasi sudah mengalami ejakulasi, atau ejakulasi dini primer terjadi pada seseorang yang baru pertama kali melakukan hubungan seksual.

2. Gejala Ejakulasi Dini Sekunder

jika seseorang pria pernah mengalami puas pada kehidupan seksualnya, dan tiba– tiba pada suatu waktu merasakan mengalami ejakulasi dini, maka hal ini disebut sebagai ejakulasi dini sekunder.

Berdasarkan Tingkat Keparahannya Ejakulasi Dini Dibagi Menjadi 3 tahap, Yaitu:

• Ringan, jika ejakulasi terjadi setelah beberapa kali gesekan.

• Sedang, jika ejakulasi terjadi setelah penis melakukan penetrasi ke vagina.

• Berat, jika ejakulasi terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita pada bagian luar atau bisa dikatakan ejakulasi terjadi sebelum penis melakukan penetrasi.

 

Bagaimana Cara Menangani Ejakulasi Dini?

Ejakulasi dini di sebabkan oleh berbagai faktor penyebab, serta berdasarkan tingkat keparahannya pun berbeda-beda pada setiap pasien sehingga penanganan untuk penyakit ini pun harus berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.

Jika Anda mengalami gejala ejakulasi dini atau khwatir akan kondisi yang Anda alami saat ini sebaiknya segera konsultasikan diri Anda pada dokter, jangan mencoba perawatan sendiri karena yang di khwatirkan jika salah penanganan akan semakin memperparah kondisi yang Anda alami saat ini.

Ejakulasi dini dapat disebabkan oleh faktor psikologis dan fisik, sehingga untuk penanganan penyakit ini harus sesuai dengan penyebab. Untuk mengetahui faktor penyebab Anda dapat berkonsultasi langsung pada dokter.>>[klik disini berkonsultasi]